Sekedar Renungan : Hasud / Dengki / Sirik


Hasud / Iri / Dengki / Sirik
Dengki atau sirik atau hasud itu tidak sekedar dosa biasa, bahkan dianggap bahaya, karenanya harus dijauhi.
Mengapa Hasud itu sangat berbahaya ?

1.    Bermula dari ketidaksenangan terehadap kebahagiaan seseorang, biasanya hasud lantas diiringi dengan keinginan mencelakakan orang tersebut.
2.    Hasud / iri / Dengki / Sirik merupakan serangan sepihak, tanpa orang yang di hasud tahu kapan dan dari mana asalnya serangan. Serangan sepihak seperti ini tentu lebih bahaya, karena pihak yang diserang tidak punya persiapan untuk balas melawan atau bertahan. Serangan di sini tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat fisik, tapi bisa juga berujud fitnah.
3.    Di samping berbahaya bagi orang lain, Hasud / Sirik / Dengki adalah sumber kesengsaraan bagi diri sendiri/penghasud. Ini artinya, kebaikan-kebaikan yang kita lakukan tida
k ada artinya jika kita masih suka meng-hasud. Jelasnya demikian: karena hasud itu merupakan rasa ketidaksenangan atas kebahagiaan orang lain, dan bahkan bisa diiringi dengan tindakan yang mencelakakan orang tersebut, maka sebenarnyalah Hasud itu membuktikan bahwa kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan itu hanya bohong-bohongan belaka. Karena hati kita ternyata masih menyimpan keinginan (bahkan rencana-rencana) mencelakakan orang lain.
Hasud / Dengki / Sirik , dengan ungkapan lain, adalah membangun kebahagiaan diri kita di atas kesengsaraan orang lain, dan sebaliknya, kesengsaraan diri kita atas kebahagiaan orang lain. Sekarang yang terpenting mengetahui kenapa sampai timbul Hasud (iri, dengki, dan semacamnya) ? Sebab utama munculnya hasud adalah ketiadaan rasa syukur atas nikmat-nikmat Allah yang kita terima. Kita selalu saja beranggapan "the grass over the fence always looks greener" (rumput di ladang orang lain selalu nampak lebih hijau), orang lain senantiasa lebih banyak kenikmatannya dari kita. Akibatnya muncul rasa rendah diri, rasa tidak percaya diri disertai iri, dengki, lalu Hasud / Sirik / Dengki. Kalau kita pandai-pandai mensyukuri nikmat yang kita terima maka kenikmatan akan terus bertambah, dan sebaliknya, kalau tidak kesengsaraan terus bertambah. Baik kenikmatan dan kesengsaraan di sini tidak harus langsung berujud materi, tapi rasa, sikap, dan nuansa batin. Kita sepenuhnya sadar, siapapun tidak akan sukses dunia-akherat tanpa rasa percaya diri, optimis, bahagia/senang (atas nikmat yang kita terima atau yang diterima orang lain), semangat, dan semacamnya. Dan yang menjadi pangkal kegagalan adalah adanya penyakit-penyakit batin: rasa tidak percaya diri, pesimis, iri, dengki, dan semacamnya

maka dari itu, jelas kegagalan bagi orang yang selalu Sirik, seperti pada ungkapan Sirik Tanda tak Mampu hehehee :-)

Semoga kita semua di jauhkan dari sifat Hasud / iri / Dengki / Sirik,.. Ammiinn.

Di ambil dan di sarikan dari tulisan Bapak Arif Hidayat

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites