Sashimi Moriawase, dengan seekor Lobster Utuh dari Shusi Tei

Jakarta - Makanan Jepang sudah semakin merebut hati rakyat Indonesia, khususnya di kalangan menengah ke atas. Tidak terbayangkan sebelumnya bahwa bangsa yang tidak punya tradisi makan makanan mentah bisa menjadi begitu kasmaran kepada ikan mentah dan sebagainya. Untuk makanan mi yang populer saja pun, kecenderungan sudah mulai bergeser ke arah ramen yang disajikan secara khas Jepang.

Tidak heran bila populasi restoran Jepang di Indonesia pun meningkat dengan pesat. Mulai dari yang paling murah – dengan nama-nama lucu, seperti: Nikimura, dll – hingga yang paling mahal dengan paket per orang di atas`Rp 1 juta.

Restoran Jepang waralaba pun makin banyak memekarkan cabang-cabangnya. Salah satu yang berhasil mencapai tolok ukur yang pas bagi masyarakat Indonesia adalah Sushi Tei – sebuah waralaba dari Singapura. Rasanya pas di lidah, harganya pun cukup pas bagi kantung.

Sesuai dengan namanya, Sushi Tei memang punya nama bagi para pecinta sushi dan sashimi di Indonesia. Hampir semua gerai Sushi Tei berlokasi di mal, sehingga memudahkan para pelanggannya untuk melakukan berbagai hal sekaligus. Jam makan pun menjadi tidak terlalu rigid. Makan siang pukul tiga petang pun tidak menjadi masalah.

Nigiri sushi di sini dihargai antara Rp 8,5-50 ribu per porsi berisi dua potong. Nigiri sushi adalah sekepal nasi dengan seiris ikan mentah – penyajian sushi klasik. Karena itu, harga sushi bergantung pada jenis ikan yang dipakai. Kalau hanya tamago (telur dadar manis), tentu saja harganya murah.

Sushi Tei juga dianggap perintis dalam memperkenalkan sushi jenis baru dengan sajian bergaya fusion. House specialty dari Sushi Tei antara lain adalah: dragon roll (Rp 59-75 ribu), special unagi roll (Rp 75 ribu), dan tuna salad crispy mentai (Rp 59 ribu). Kalau ada uang berlebih, jangan lewatkan nokkemori (Rp 140 ribu), sushi kombinasi dengan ikura (telur salmon), uni (bulubabi), dan tuna cincang. Mak nyuss!

Mereka yang mengurangi nasi, tetapi suka ikan mentah, biasanya memesan sashimi yang porsi-porsi individual-nya dibandrol Rp 38-80 ribu. Kalau mau komplet campur-campur (sashimi moriawase), harganya mulai dari Rp 85-650 ribu. Wuah, mihil amat? Nah, yang seharga Rp 650 ribu per porsi itu ternyata dengan seekor utuh lobster. Mewah, memang.

Bagi yang ingin makan cepat dan ringan, tersedia berbagai jenis donburi (semangkuk nasi dengan berbagai lauk di atasnya) seharga Rp 38-90 ribu. Juga tersedia nabemono (sukiyaki, yosenabe) di kisaran harga Rp 35-95 ribu, dan ramen Rp 40-65 ribu. Mereka yang paham makanan sehat mungkin sekali akan memilih zaru soba (mi dari gandum khusus yang memang sangat baik untuk kesehatan) dengan lauk beberapa potong sashimi.

Sejak berdiri pada tahun 1994 di Singapura, Sushi Tei sudah mekar menjadi waralaba populer di berbagai kota dunia: Sydney, Shanghai, Kuala Lumpur, Kota Kinabalu. Di Indonesia, kota-kota yang beruntung telah dihadiri Sushi Tei adalah Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung, dan Medan.

Sumber : Detik Food

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites